Gambar 1. Gambar di atas merupakan gambar asongan yang menjual snack
Gambar 2. Gambar di atas merupakan gambar asongan yang menjual rokok
“Mas cowok....mas cowok. Mbak cewek....mbak cewek. Manisan...manisan. Rokok...rokok.” Kata seorang pedagang asongan yang sering lewat Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga. “Man...Darman. Rokok’e man. Ojok ngalih sek.” Kata seorang mahasiswa yang ingin membeli rokok. Percakapan tersebut sering terdengar ketika pedagang asongan yang bernama Darman datang ke kampus B Unair FISIP dan FIB. Tidak lama kemudian pasti datang saja pembeli yang ingin membeli apa yang dibawa oleh Darman. Darman merupakan pria paruh baya yang berumur sekitar 45-55. Entah cowok atau cewek, tua atau muda pasti akan mendatangi Darman. Barang yang dijual oleh Darman seperti banyak macam rokok, makanan ringan (snack, kerupuk, kacang, dan manisan), dan air mineral.
Bila membicarakan tentang keunikan dan kelebihan dari Darman, tentu banyak yang menarik dari seorang Darman. Barang-barang dagangan yang banyak oleh Darman hanya dibawa dengan dua karung plastik tebal dan dihubungkan oleh sebatang kayu pring, selanjutnya dibawa Darman dengan menaruhnya di pundak. Hal itu dilakukan dengan berjalan kaki dari Kampus C ke Kampus B dan begitu juga ketika dia hendak pulang tanpa kendaraan apapun. Seorang yang pekerja keras dalam segala keterbatasannya. Sewaktu saya mencoba mengangkut barang dagangan Darman, ternyata sangat berat. Selanjutnya saya pegang pundak Darman dan terasa keras seolah pundak binaragawan. Telah banyak orang yang menyuruh Darman untuk membawa sepeda motor demi keefisienan waktu, tapi dia tidak mau dengan dalih tidak bisa mengendarai sepeda motor.
Keunikan selanjutnya saat dia memanggil pembeli dengan kata-kata seperti pada awal tulisan ini. Hal itu dilantunkan dengan nada cempreng. Selanjutnya ketika Darman istirahat melepas lelah sampai terkantuk-kantuk, dia hanya menaruh dagangannya dan ditinggal tidur. Jika ada seorang pembeli yang menanyakan harga barang yang akan dibelinya, dia akan menjawabnya dengan mata terbuka sedikit dan setengah sadar. Namun manusia tidak ada yang sempurna dan seorang pedagang ingin mendapatkan untung sebesar-besarnya. Dia menjual barang dagangannya dengan harga yang agak naik dari harga pada pasaran. Tetapi dari hal itu, keuntungan dapat diambil oleh pembeli yaitu mereka tidak perlu pergi ke tempat seorang yang berjualan rokok atau makanan ringan. Karena Darman selalu ada di jalan saat kita butuh makanan ringan atau rokok.
Peluang dari usaha ini, tentu kalau dari perspektif seorang Darman sebagai mata pencaharian dan alasan untuk melanjutkan hidupnya berkeluarga. Sedangkan kita sebagai mahasiswa, berjualan seperti itu tentu masih terdapat peluang. Telah banyak mahasiswa yang berkuliah sambil berjualan seperti Darman. Macam-macam yang dijual seperti makanan ringan dan rokok. Hal itu tentu memudahkan mahasiswa yang tidak ingin capek pergi ke kantin hanya untuk makanan ringan atau rokok. Hasilnya, tentu dapat dipakai untuk uang saku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar