Hear U'r God

Hear U'r God
Sebuah potret atas ilham-ilham yang akan Allah berikan pada kita untuk kekuatan kita menempuh hidup di dunia ini. Dengarkan baik-baik setiap dengungan nadanya, intonasinya, dan warnanya yang membentuk suatu kesatuan petunjuk kebenarannya..

Jumat, 01 Juli 2011

Hubungan Ilmu dan Filsafat


ILMU DAN FILSAFAT
Belajar filsafat dimulai dari dua hal yang paling mendasar dari dalam diri manusia, yaitu rasa ketidaktahuan yang mendorong diri untuk tahu dan dari suatu keragu-raguan yang ingin mencari suatu kepastian. Jadi kita harus berangkat dengan mencari apa yang tidak kita ketahui dan jangan merasa bahwa kita telah mengetahui segala hal yang ada. Setelah tahu apa yang tidak kita ketahui maka kita akan sampai pada suatu dimensi berpikir tentang keraguan akan hal yang telah kita ketahui sehingga kita akan mencari suatu kepastian.Bersilsafat tentang ilmu berarti kita akan mencari apa yang kita ketahui dan tidak kita ketahui serta suatu baik berupa ide yang logis maupun empiris.
Seorang berfilsafat akan memandang bahwa dirinya masih rendah dan masih banyak yang lebih tinggi dari dirinya. Dalam hal ini filsafat bersifat menyuluruh. Karena filsafat tidak  akan puas dengan denngan berpusat pada satu ilmu. Ketika selesai dari suatu problematika maka filsafat akan berusaha mengkaitkan dengan hal-hal lain seperti moral,agama,hukum,dll dan berusaha untuk mencari suatu dasar problematika yang lain.
Karakteristik filsafat yang kedua adalah bersifat mendasar. Seoranag filsuf tidaka akan semata-mata bahwa ilmu itu benar. Mereka akan mencari dasar dari suatu kebenaran tersebut. Dan tentunya kita tidak akan bisa tahu bahwa dasar sebuah ilmu tersebut memang benar-benar benar atau tidak sehingga kita hanya bisa berspekulatif. Dan spekulatif adalah cirri filsafat yang ketiga, Seorang filsuf harus dapat menentukan suatu spekulatif yang bias di andalkan, seperti benar dan salah, logis atau tidak. Karena tanpa adanya sifat yang disebut benar, mustahil suatu pengetahuan dapat berkembang diatas dasar kebenaran.

FILSAFAT SEBAGAI PERINTIS PENGETAHUN
Banyak mengatakan (kaum skeptis) bahwa seorang filsuf tidak bisa maju. Hal tersebut justru sangat bertolak belakang karena tidak akan ada ilmu pengetahuan tanpa adanya filsafat jadi mustahilbisa berkembang. Filsafat menemukan dasar pemikiran yang kemudian muncul pertnyaan dan diserahkan kepada ilmu pengetahuan sehingga muncullah ilmu pengetahuan yang sekaran kita kenal.Semua ilmu yang ada bertolak dari pengembangannya berawal sebagai filsafat.

BIDANG TELAAH FILSAFAT
Filsafat menelaah segala sesuatu yang dipikirkan oleh manusia. Berdasarkan sifatnya yang mendasar maka filsafat mempermasalahkan sesuatu yang paling pokok. Apabila pertanyaan yang satu telah terjawab maka akan merambah ke pertanyaan-pertanyaan yang lain.
Misalnya pertanyaan yang diajukan filsafat tahap pertama adalah siapakah manusia itu? Maka akan munculbanyak asumsi tentang manusia. Misalnya dalam bidang ekonomi manusia adalah makhluk yang hedonis atau yang mencari untung yang sebesar-besarnya dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya. Dalam ilmu manajemen tujuannya adalah menelaah kerjasama antar manusia atau hubungannya dengan sosial.sehingga apabila kita akan mengkaji manusia sebagai makhluk sosial dan dikaitkan dengan ekonomi akan menjadikan ekonomi sebagai moral terapan dan mundur.jadi kiata harus mengkajji berdasarkan perspektif masing-masing dan yang penting logis dan dapat dipertanggungjawabkan.
Kemudian tahap yang kedua adalah menanyakan tentang hidup dan eksistensi manusia. Mengenai apa sesuatu yang berkisar tentang hidup, seperti tujuan maniusia untuk hidup dan eksistensi manusia hanyalah bisa berspekulatif. Karena sebagai manusia kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi di masa depan dan apabila tahu apakah kita bisa menghindar? Dan yang pasti kita akan berspekulasi.
Tahap yang ketiga adalah menyampaikan dengan sejelas mungkin gagasan kita mengenai manusia. Dengan demikian epistemologi dan bahasa adalah makanan utama para filsuf.

FILSAFAT  ILMU
Filsafat ilmu adalah bagian dari cara untuk mengetahui tentang sumber-smber masalah ilmu tersebut sehingga dapat mengetahui hakikat ilmu tersebut. Filsafat ilmu dapat dikelompokkan karena mempunyai sifat yang khas, seperti ilmu social dan alam. Namun dalam hal tersebut tidak terdapat cirri filsafat yang otonom karena pengelompokkan tersebut hanya merupkan pembatasan bagi bidang yang ditelaah.
Untuk menelaah suatu ilmu pengetahuan dan membedakannya kita dapat menggunakan landasan ontologism, epistemologis, dan aksiologis. Ontologis misalnya menanyakan tentang ‘Apa yang dikaji oleh ilmu pengetahuan?’. Epistemologis, yaitu “Bagaimana caranya mendapatkan ilmu pengetahuan?” dan aksiologi “ Apa tujuan mempelajari ilmu pengetahuan?”. Dengan menerapkan landasan diatas maka kita akan dapat mudah untuk mengkaji dan membedakan suatu ilmu pengetahuan. Tanpa mengenal ciri-ciri esensi dari suatu pengetahuan maka kita juga akan mustahil untuk mengenal kegunaan ilmu tersebut sehingga kadang-kadang banyak orang yang kacau dalam menggunakannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar