Hear U'r God

Hear U'r God
Sebuah potret atas ilham-ilham yang akan Allah berikan pada kita untuk kekuatan kita menempuh hidup di dunia ini. Dengarkan baik-baik setiap dengungan nadanya, intonasinya, dan warnanya yang membentuk suatu kesatuan petunjuk kebenarannya..

Jumat, 06 Januari 2012

Eksistensi Kerja sama dalam film The Italian Job dan Ocean’s Thirteen


Masalah Penelitian
Sastra bandingan lahir dari kesadaran bahwa sastra tidak tunggal, namun perbedaannya kesamaan terjadi karena masalah manusia, sebagaimana yang plural, dan bahkan semua sastra ada kesamaan-kesamaan dan perbedaan terekam dalam sastra, pada hakikatnya universal, dan perbedaan-perbedaan terjadi karena mau tidak mau sastra didominasi oleh situasi dan kondisi tempatan. Termasuk dalam karya berbentuk film / layar lebar.
Biasanya masalah yang dihadapi oleh manusia yang tertuang dalam karya sastra diantaranya masalah kemiskinan, cinta, dan kesenjangan sosial. Begitu juga dalam film, berbagai masalah terekam dalam bentuk layar yang divisualisasikan untuk menjelaskan berbagai masalah yang ada. Kondisi sosial setiap orang itu berbeda-beda, perbedaan sikap manusia menghadapi masalah, kemiskinan dihadapi secara individu, masalah di sini adalah masalah universal. Setidaknya masalah-masalah yang dihadapi manusia di atas tentu hadir dalam film The Italian Job yang disutradarai oleh F. Gary Gray dan Ocean’s Thirteen yang disutradarai oleh Steven Soderbergh. Sebenarnya dua karya tersebut berlatar pada suasana kehidupan yang yang normal di kehidupan kota, metropolitan. Sehingga politik dan budaya ikut menjadi suatu problematika yang memasuki kehidupan tiap individu tersebut berikut pihak-pihak yang ahli dan berkuasa. Hal itu tentu melahirkan bentuk-bentuk penolakan kepada tiap pihak yang merasa tidak harus ada dalam sebuah diagram individual dan egoisme.
Film The Italian Job karya sutradara F. Gary Gray merupakan film yang mempunyai dedikasi tinggi untuk menyikapi suatu permasalahan dengan kerja sama antar anggota dalam sebuah tim. Film ini dirilis tahun 2003 dengan pengambilan gambar di Venezia dan Los Angeles. Film ini dibintangi oleh bintang film seperti Mark Wahlberg, Charlize Theron, Edward Norton, Seth Green, Jason Statham dan beberapa bintang film lainnya. Film ini mempunyai kesan tentang pencurian dengan nilai yang besar tanpa adanya konflik dari pihak pencuri dan pihak yang dicuri. Pencurian ini dilakukan oleh orang-orang yang dapat hidup di dunia ini tanpa harus mencuri. Kegiatan mencuri tersebut bukan dianggap sebagai sesuatu yang wajib dilakukan namun dipakai untuk menunjukan kepintaran seseorang dalam mencuri barang-barang yang mewah dan bernilai besar. Para pencuri tersebut yaitu Charlie Croker, Steve, John Bridger, Handsome Rob, Lyle, dan Left Ear. Orang-orang tersebut berkerja sama dalam sebuah tim tentu dengan ahli masing-masing. Hingga terdapat salah satu anggota (Steve) yang melakukan penghianatan dengan mengambil semua hasil pencuriannya dan membunuh orang yang dianggap sebagai seorang yang paling dihormati dalam tim tersebut (John Bridger). Anggota lainnya merasa terkhianati dan tidak sesuai dengan rencana mereka melakukan pembalasan kepada anggota tersebut. Tidak hanya untuk mengambil hak mereka yang dikuasai sendiri, namun juga ingin menunjukan loyalitas anggota lainnya kepada John Bridger yang telah dibunuh oleh Steve. Pembalasan tersebut dilakukan tetap dengan berkerjasama dan kegiatan mencuri.
Selanjutnya film Ocean’s Thirteen karya sutradara Steven Soderbergh merupakan film yang mempunyai dedikasi tinggi untuk menyikapi suatu permasalahan dengan kerja sama antar anggota dalam sebuah tim seperti film The Italian Job. Film ini merupakan sekuel dari dua film lainnya yaitu film Ocean’s Eleven (2001) dan Ocean’s Twelve (2004). Film ini dirilis tahun 2007 dengan pengambilan gambar di Las Vegas dan Los Angeles. Film ini dibintangi oleh bintang film seperti George Clooney, Brad Pitt, Matt Damon, Al Pacino, Andy Garcia dan beberapa bintang film lainnya. Film ini mempunyai kesan tentang pencurian dengan nilai yang besar tanpa adanya konflik dari pihak pencuri dan pihak yang dicuri. Pencurian ini dilakukan oleh orang-orang yang dapat hidup di dunia ini tanpa harus mencuri. Kegiatan mencuri tersebut bukan dianggap sebagai sesuatu yang wajib dilakukan namun dipakai untuk menunjukan kepintaran seseorang dalam mencuri barang-barang yang mewah dan bernilai besar. Para pencuri tersebut yaitu Danny Ocean, Rusty Ryan, Linus Caldwell, Frank Catton, Livingston Dell, Turk Malloy, Virgil Malloy, Basher Tarr, Yen, Reuben Tiskhoff, dan Saul Bloom. Itu merupakan anggota sebenarnya, namun dalam film ini mereka dibantu oleh seseorang yang telah mereka kenal lama dan mengetahui secara baik seluk beluk lokasi yang akan mereka curi yaitu Roman Nagel dan bantuan dana dari seseorang yang berminat juga kepada objek pencurian yaitu Terry Benedict. Orang-orang tersebut berkerja sama dalam sebuah tim tentu dengan ahli masing-masing.
Sama seperti film The Italian Job, film ini mengedepankan pencurian yang harus dilakukan karena berawal dari sebuah pengkhianatan yang dialami oleh Reuben Tiskhoff. Diceritakan Reuben mempunyai bisnis dengan Willy Bank, pembisnis yang telah mempunyai hotel-hotel mewah. Bisnis tersebut yaitu membangun sebuah hotel mewah dengan berbagai fasilitasnya termasuk fasilitas perjudian kelas kakap. Namun Reuben yang telah tua renta tidak berdaya ketika Willy Bank menyuruhnya untuk memberikan tandatangan kepada surat yang berisi hal Willy Bank untuk mengakuisisi saham Reuben. Tentu Reuben tidak mau pada awalnya, namun dengan sedikit paksaan akhirnya Reuben mau menandatangani surat tersebut. Hal itu berakibat pada tidak sadarnya dia karena penyakit serangan jantung yang didapatinya setelah menandatangani surat dari Willy Bank.
Sehingga jika dihubungkan dengan kajian komparasi film, masalah-masalah tersebut terlihat mempunyai kesamaan dalam kehadirannya di setiap karyanya. Hal itu paling banyak ditemui berupa kesamaan ideologi yang diperjelas lewat kejadian-kejadian yang melingkari tokoh-tokohnya. Hal tersebut merupakan suatu hal yang wajar, karena tiap individu dalam membuat suatu karya tentu lewat pemikiran yang berupa mozaik-mozaik kutipan yang berasal dari memori pengarang itu sendiri. Entah berupa rekaman melihat suatu fenomena dalam kehidupan pengarangnya atau pengalaman membaca literatur-literatur.
Kesan kesamaan ideologi tersebut diidentifikasi secara jelas dalam karya-karya tersebut sehingga menjadi suatu analisis perbandingan. Dari dua film tersebut muncul tema-tema seperti pengkhianatan, pembalasan dendam, pencurian tanpa kekerasan, dan kerjasama dalam suatu tim. Maka, peneliti merumuskan judul untuk tulisan ini yaitu “Eksistensi Kerjasama dalam film The Italian Job dan Ocean’s Thirteen. Tema “Eksistensi Kerjasama” tersebut hadir dalam kedua cerita film sebagai suatu hal yang berkaitan dengan judul-judul film tersebut. Dalam film The Italian Job, kerjasama dilakukan untuk mencuri banyak emas yang berada di Italia tanpa melakukan tindak kekerasan atau secara halus dan dilakukan untuk membalas dendam kepada Steve. Sementara dalam film Ocean’s Thirteen kerjasama tersebut dilakukan untuk membalas dendam Reuben kepada Willy Bank yang dipelopori oleh Danny Ocean dan sepuluh teman lainnya beserta Roman Nagel dan Terry Benedict. Sehingga perlu proses identifikasi lebih lanjut terhadap “Eksistensi Kerjasama di setiap film. Selanjutnya analisis ini perlu dilanjutkan ke arah penyikapan “Eksistensi Kerjasama” tersebut dalam masing-masing film. Hal ini digunakan untuk menjelaskan seberapa penting kehadiran “Eksistensi Kerjasama” yang berjalan di setiap film tersebut.
Kata “Eksistensi” sendiri merujuk pada suatu ketelatenan kehadiran suatu hal dalam setiap waktu sesuai porsi yang hal itu punyai. Sedangkan kata “Kerjasama” merujuk pada dua atau beberapa subjek yang melakukan simbiosis mutualisme. Sehingga jika digabung bermakna ketelatenan munculnya beberapa subjek untuk melakukan simbiosis mutualisme.

Identifikasi “Eksistensi Kerjasama”
Proses pengidentifikasian “Eksistensi Kerjasama” ini dapat dilihat dari judul film masing-masing yang menunjukan suatu pekerjaan yang dilakukan oleh komunal maupun individual. Tentu bagian tersebut menjadi judul film-film dengan membawa fungsi sebenarnya dari keseluruhan film itu secara total. Dalam hal ini, “Eksistensi Kerjasama” tersebut meliputi canda tawa yang anggota-anggota tersebut bangun, saling mendukung, perencanaan bersama, melakukan pekerjaan itu bersama-sama, saling menolong jika dalam kesulitan, hingga pada akhirnya dapat berkumpul bersama tanpa ada yang terkurang satu pun.
Pengidentifikasian “Eksistensi Kerjasama” ini dilakukan pada film The Italian Job dahulu. “Eksistensi Kerjasama” itu mulai dapat dilihat dari percakapan antara John Bridger dan Charlie Croker pada saat mereka bertemu untuk memulai pencurian emas-emas. John Bridger tentu dengan umur yang lebih tua dan berpengalaman dalam hal pencurian menggoda Charlie dengan menanyai perasaannya untuk mengetahui kesiapan Charlie. Selanjutnya dengan menunjukan tiang tinggi di tengah kota yang digunakan untuk menggantung para pencuri yang tertangkap. Menanggapi hal itu Charlie dengan mudahnya berkata “Well… After You.” Dengan bermaksud menggoda balik John bahwa dirinya siap digantung tapi setelah John digantung. Canda-tawa selanjutnya ketika Rob ingin kembali ke kapal yang akan digunakan untuk mencuri dan menemukan Left Ear tengah asik membaca. Left Ear menunjukan pada Rob sebuah kalimat yang menurut Left Ear terasa indah “Learn the language of poetry, art, romance, sex.” Namun disikapi oleh Rob dengan dinginnya dan menunjukan jika dia tidak perlu buku panduan untuk mempelajari beberapa hal tersebut. Penggambaran dari candatawa tersebut merupakan suatu bagian yang menyenangkan untuk dilakukan sebelum berkerja sama, apalagi dengan risiko bahaya.
Selanjutnya ke arah aksi yang mereka lakukan. Rencana mereka mencuri lemari yang berisi emas batangan yang sangat banyak. Perencanaan pun telah dilakukan oleh mereka. Lyle memberi penjelasan tentang situasi yang terjadi pada gedung tempat lemari emas itu. Gedung tersebut menempatkan tempat lemari emas itu dengan tiga penjaga bersenjatanya. Steve telah berada tepat di bawah lantai tempat lemari emas tersebut untuk memasang bom yang akan menjebolkan atap. Sementara John dan Charlie menyelam di bawahnya untuk menangkap lemari emas yang jatuh. Sedangkan Rob dan Lyle menunggu di kapal boat untuk mengecoh musuhnya dengan lemari emas palsu dan melarikan diri. Pekerjaan mereka berhasil dengan sukses, meskipun sempat terlibat kejar-kejaran dengan penjaga lemari emas tersebut. Mereka tentu sangat bangga dengan hasil kerjasama mereka.
Mereka pun merayakan hasil kerja mereka di tempat yang tentu telah aman bagi mereka. Mereka merayakan sesambil melakukan ‘toast’ minuman sambil menyebut nama Charlie yang berinisiatif untuk melakukan pencurian tersebut tanpa menggunakan salah satu senjata pun. Mereka pun akhirnya mengeluarkan opini mereka masing-masing untuk membelanjakan hasil curian mereka. Tentu John sebagai seorang yang paling tua dalam komunal tersebut berpendapat jika hasil curiannya akan dinvestasikan dalam bentuk emas. Hasil diskusi tersebut merupakan salah satu kegiatan yang cukup membangun kerjasama di antara mereka. Sehingga di kedepannya, mereka dapat saling membantu untuk mewujudkan impian mereka.
“Eksistensi kerjasama” mereka juga kembali dilakukan saat ingin mengambil kembali hasil curian berupa emas dari tangan Steve. Steve merupakan penghianat yang telah membohongi mereka semua termasuk membunuh John. Sehingga Charlie, Left Ear, Rob, dan Lyle berupaya untuk membalas dendam mereka pada penghianatan yang dilakukan oleh Steve termasuk meminta bantuan kepada Stella, anak John. Perencenaan pun mereka lakukan dengan ingin mengetahui semua tentang Steve, komunikasinya termasuk gambaran tentang keadaan lingkungan tempat tinggal Steve untuk menyimpan emas-emas tersebut. “We need to figure out a way to get in Steve’s house and make a video blueprint of the interior. I want audio surveillance on his phone.” Perencanaan tersebut tentu harus mempunyai nilai penting bagi mereka untuk menyiapkan semua yang diperlukan dan dilakukan untuk menjalankan misi balas dendam mereka. Karena bagaimanapun Steve adalah  seorang yang pernah berkerjasama dengan mereka sehingga mereka mengetahui kelebihan dan kekurangan Steve, begitu juga sebaliknya Steve mengetahui kelebihan dan kekurangan anggota lainnya.
Mereka sebagai sebuah tim tentu membagi kerja mereka. Untuk langkah awal mereka membagi dengan rincian Rob mengukur jarak antara rumah Steve ke Union Station dengan mobil untuk melarikan emas-emas yang akan dicuri tersebut. Left Ear mencoba melihat pengamanan pada gerbang masuk area rumah Steve. Sedangkan Lyle dan Charlie memantau Steve dan rumahnya dari kejauhan dan mencoba melihat apa saja yang berada dalam rumah Steve. Selanjutnya mereka menggunakan Stella untuk menyamar sebagai pegawai dari perusahaan kabel untuk memeriksa TV dan modem Steve, tentu hal itu merupakan hasil sabotase yang dilakukan oleh Left Ear. Stella mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan baik meskipun harus mau mengikuti Steve untuk makan malam. Stella mendapatkan gambaran tentang rumah Steve termasuk tempat penyimpanan emas-emas itu.
Ajakan Steve untuk mengajak makan malam Stella membuat Charlie dan teman-temannya mampu berfikir untuk memanfaatkan waktu tersebut. Sehingga Stella harus berkorban demi mencapai tujuan awalnya bergabung bersama Charlie dan teman-temannya. Namun peluang mereka untuk menguras emas milik Steve menjadi sia-sia karena situasi lingkungan tempat tinggal Steve mengadakan pesta. Selanjutnya mau tidak mau, mereka mengawasi Stella yang direncanakan menerima tawaran makan malam oleh Steve. Karena memang akhirnya jatidiri Stella sebagai anak dari John Bridger terbuka. Kerjasama mereka tunjukan saat Stella mulai tidak berdaya menahan tuduhan dan pertanyaan Steve. Charlie dan teman-temannya muncul di hadapan Steve untuk mengamankan Stella dan akan membuat perhitungan dengan perlakuan Steve selama ini.
Karena rencana saat itu gagal dan Steve telah mengetahui jika Charlie ingin mengambil sisa emasnya, Charlie dan teman-temannya secara bersama-sama menyusun rencana pencurian lebih lanjut. Steve yang yelah mengetahui hal tersebut selanjutnya merencakan untuk membawa kabur sisa emas yang ia punyai dengan menggunakan tiga truk yang hanya salah satu truk yang diisi, sisanya hanya pengecoh. Namun Lyle yang telah menyadap semua telefon yang keluar masuk dari rumah Steve mengetahui dan menerjemahkan rencana tersebut secara bersama-sama.
Seperti saat di Italia, mereka melakukan kegiatan ini tanpa harus melukai siapapun, namun hanya membius. Mereka berkerja sama sesuai keahlian masing-masing. Lyle yang jago akan teknologi computer telah menyadap dan membajak komputerisasi dinas perhubungan dan jalan raya yang mengatur rambu-rambu lalu lintas. Sehingga Lyle sangat mudah untuk mengatur jalan raya dengan peralatan computer. Hal itu berguna untuk menyudutkan truk berisi emas milik Steve apalagi mereka dibantu dengan keramaian jalan raya dan selalu macet. Sementara Rob bertugas untuk membuntuti truk-truk yang keluar dari rumah Steve, sedangkan Left Ear mempunyai pekerjaan yang agak berat yaitu memasang bom bawah tanah dengan bantuan Charlie. Karena rancana mereka awalnya yaitu menyudutkan truk yang berisi emas tersebut pada sebuah kemacetan yang telah disabotase oleh Lyle, Pada saat truk itu berhenti karena macet, bom bawah tanah yang dirancang oleh Left Ear diledakkan dan tentu membuat runtuh aspal dan melongsorkan truk tersebut ke bawah tanah yang merupakan jalur kereta api bawah tanah kota. Tentu jalur kereta api tersebut telah disabotase juga oleh Lyle sehingga pada jalur itu telah menunggu anggota lainnya yaitu Charlie, Stella, Left Ear, dan Rob. Mereka semua telah siap dengan tiga mobil untuk membawa kabur emas-emas yang berada dalam truk tersebut.
Kerjasama di antara akhirnya membuahkan hasil, meskipun sempat terjadi kejar-mengejar antara Charlie dan Steve. Semua emas telah didapatkan dengan aman. Steve yang masih berupaya untuk mengambil kembali emas tersebut terhalangi oleh Maskhov, saudara Yevhen yang merupakan pembeli emas Steve dan terbunuh oleh Steve. Hingga pada akhirnya canda tawa mereka berkumandang pada sebuah gerbong kereta api untuk merayakan kemenangan mereka. “Eksistensi Kerjasama” memang harus dijaga hingga pekerjaan yang mereka kerjakan selesai dan membuahkan hasil.
Proses identifikasi “Eksistensi Kerjasama” di film Ocean’s Thirteen bermula pada jatuh sakitnya Reuben setelah dikhianati oleh pengusaha hotel Willy Bank. Mereka berdua melakukan bisnis kerjasama pembuatan hotel kelas mewah di Las Vegas, namun Willy Bank lebih memilih untuk menguasai sendiri hotel mereka. Sehingga dari kejadian tersebut teman-teman Reuben seperjuangan dalam hal pencurian yang pernah mereka lakukan bersama merasa tidak terima dengan perlakuan Bank terhadap Reuben. Mereka berkerjasama merencanakan pembalasan terhadap perlakuan Bank, namun Ocean lebih memilih untuk meminta secara baik-baik hak Reuben dari hotel mewah tersebut.
Tapi keadaan seperti yang diramalkan oleh Basher tentang penolakan Bank terhadap permintaan Ocean agar mengembalikan hak Reuben. Sehingga Ocean dan teman-temannya menunggu selama enam bulan untuk pembangunan hotel mewah tersebut secara sempurna dan “opening”nya. Langkah mereka selanjutnya yaitu meminta bantuan Roman Nagel yang dipercayai oleh mereka untuk lebih menyempurnakan perencanaan pembalasan terhadap Bank. Kerjasama mereka tentu mempunyai hasil yang memuaskan bagi mereka. Untuk langkah awal mereka ingin mengetahui tentang watak Bank secara lebih dekat. Rencana awal itu berhasil dengan mendapatkan ciri khas dari Bank beserta orang terdekatnya untuk menjalankan mengatur hotel mewah tersebut, Abigail Sponder. Menurut Nagel, Bank mempunyai sifat yang sangat mendetail jika memeriksa perlengkapan hotel mewah tersebut dan dilakukan tiap hari olehnya.
Setelah membahas tentang karakteristik dari Bank dan Abigail, Ocean dan Nagel merencanakan untuk membuat Bank mengalami rugi yang besar dari kasino yang merupakan daya tarik utama hotel mewah tersebut. Bank sebagai pemilik hotel tersebut tentu ingin meraih keuntungan sebesar-besarnya dari penjudi-penjudi kelas kakap yang akan hadir dalam pesta pembukaan hotel tersebut. Maka dari itu Ocean mengajak berunding Nagel untuk membuat Bank mengalami kerugian yang besar. Apalagi Nagel mengetahui jika Bank sangat ingin mengoleksi lima berlian untuk kelima kalinya sebagai “reward” untuk pembangunan hotel-hotel mewah yang pernah ia lakukan. Tentu dari hal itu Bank akan mengundang juri penilaian hotel tersebut hadir dalam pembukaan hotelnya. Maka dari itu, Ocean berencana untuk mengajak pula berkerjasama dengan orang bagian dalam hotel untuk melakukan pembalasan tersebut. Salah satunya yaitu Debbie Porter yang berkerja sebagai resepsionis. Dia diberi upah yang lumayan untuk menjalankan tugasnya sebagai resepsionis yang akan melayani juri itu dan memberikan juri itu kamar yang sangat tidak nyaman untuk ditinggali. Tentu hal itu digunakan untuk membuat juri memberikan penilaian buruk kepada hotel tersebut dan membatalkan pemberian lima berlian tersebut Willy Bank.
Selanjutnya mereka berencana untuk mengakses data-data dari FBI yang akan menyambung ke computer Bank. Tentu Bank jaga-jaga jika terjadi sesuatu yang dapat mengacaukan acara pembukaan hotelnya. Lalu Ocean menemui Danny Shield untuk mendapatkan penjudi-penjudi kelas kakap yang akan hadir di acara pembukaan tersebut. Sehebat-hebatnya penjudi tersebut pasti akan kalah dan kehilangan banyak uang di malam itu, maka dari itu tugas Ocean yang ditekankan oleh Shield yaitu agar penjudi-penjudi tersebut tidak mengalami kekalahan. Tentu Ocean akan membuat mereka menang besar malahan. Selanjutnya Ocean telah membidik permainan-permainan yang akan disabotase olehnya beserta teman-temannya. “Tak penting kita menang. Asal kasino kalah, bisa berhasil. Jadi kau harus merekayasa. Permainan craps, blackjack, rolet, jackpot.” Seperti itu yang dikatakan oleh Nagel dan Ocean dalam merekayasa penipuan terhadap Bank.
Untuk itu, mereka lebih memilih untuk menyabotase alat-alat yang diperlukan untuk menipu, seperti dadu yang nanti dapat dikendalikan oleh Ocean dan teman-temannya. Untuk itu mereka harus bisa sampai pada pabrik pembuat dadu tersebut yaitu di Meksiko. Virgil yang bertugas dan mempunyai andil untuk mengetahui pabrik tersebut dan mendaftar menjadi pekerja di sana. Dia mencoba mengetahui seluk beluk bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan dadu tersebut. Hal itu dilakukannya untuk dapat mencari peluang agar mencampur bahan yang mampu membuat dadu tersebut mudah dikendalikan oleh Ocean. Livingston bertugas untuk menyusup ke perusahaan mesin permainan Blackjack. Sehingga Livingston mampu menyabotase mesin-mesin Blackjack yang digunakan oleh kasino di hotel itu. Begitu juga mesin Jackpot dapat disabotase oleh Ocean dan teman-temannya. Selanjutnya bagian Frank menjalankan aksinya dengan membuka sebuah permainan domino yang akan ditempatkan di Hall kasino. Hal itu digunakan Frank untuk dapat menyebarkan bola rolet hasil sabotase dan diserahkan ke pengawas kasino (Neil) yang telah ketahuan oleh Ocean mencuri sendok dan garpu emas hotel.
Sedangkan Linus mencari tahu perihal sistem sekuritas yang ada pada kasino tersebut, karena bagaimanapun mereka harus mempunyai jalan keluar dari kasino tersebut dengan rapi. Maka Ocean, Rusty, dan Nagel berdisukusi untuk mencari tahu bagaimana mematikan sistem tersebut. Karena bagaimanapun sistem sekuritas (Greco) dapat dihancurkan melalui adanya bencana alam. Maka mereka memakai mesin bor yang besar dari bawah tanah untuk dapat membuat gempa bumi buatan. Selanjutnya Rusty menyamar sebagai ahli gempa bumi yang datang untuk memberinya Seismograf yang tak lain merupakan kamera pengintai untuk mengetahui apa yang coba dibicarakan oleh Bank. Sementara Saul berperan sebagai tim penilai yang akan memberikan Bank lima berlian lagi jika penilaian terhadap hotel tersebut meyakinkannya. Sedangkan juri sebenarnya telah dipalsukan dengan membuat dirinya tidak berdaya lagi stelah kamar tempat penginapannya telah diberi virus dan membuatnya sakit gatal-gatal.
Untuk tetap menjaga kekompakan, mereka tetap saling mendukung antar sesama, agar pekerjaan mereka tepat pada waktunya. Seperti Livingston yang mengalami kesulitan menyabotase mesin Blackjack sehingga meminta bantuan Nagel. Lalu Basher secara rutin mengirimi surat pada Reuben yang tengah tergolek sakit yang berisikan tentang kata-kata positif yang menurutnya bakal secara berkala meyembuhkan penyakit yang dideritanya. Hal itu juga berlaku saat mereka telah kekurangan dana untuk menyiapkan segalanya, mereka meminta bantuan kepada Terry Benedicth yang juga sangat membenci Willy Bank. Terry pun meminta Ocean dan teman-temannya mencuri koleksi berlian dari Willy Bank. Namun karena tempat penyimpanan berlian tersebut dilindungi oleh beton tebal, maka giliran Yen untuk beraksi dengan memasang bom pada dibalik bawah di dinding tempat penyimpanan berlian tersebut. Sedangkan Turk Malloy bertugas untuk menjadi pelayan restoran di salah satu hotel tersebut untuk membuat juri tim penilai menjadi sakit perut, selanjutnya ia membantu Virgil di Meksiko untuk membereskan masalah di pabrik pembuatan dadu.
Dikarenakan Bank sangat menginginkan handphone keluaran terbaru dari Samsung, maka Ocean dan teman-temannya memberikan handphone tersebut dengan lapisan emas yang juga berisi magnetron, sesuatu yang dapat melumpuhkan sistem pengamanan Greco meskipun hanya sebentar. Kebodohan semacam itu yang dimanfaatkan oleh Ocean dan teman-temannya. Sedangkan untuk mengetahui tempat berlian itu disimpan oleh Bank, Linus mencoba merayu Abigail dengan memasang aroma peningkat nafsu bagi wanita jika terhirup. Hal itu dilakukan karena yang hanya tahu dan mempunyai akses masuk ke area penyimpanan berlian itu yaitu Bank dan Abigail. Tentu dalam keadaan mabuk kepayanag dengan nafsu yang menderu, Abigail mengiyakan ajakan Linus untuk pergi ke tempat yang rahasia.
Semua menjalankan peran masing-masing seperti yang direncanakan. Mulai dari Livingston yang menyamar sebagai teknisi mesin Blackjack, namun sengaja dikacaukan dengan membuat FBI yang tak lain ayah Linus berpura-pura menangkapnya karena tuduhan menyabotase mesin Blackjack. Setelah ketahuan, maka mesin-mesin tersebut terpaksa diganti berikut teknisi yang baru yaitu Nagel yang malah menyabotase mesin Blackjack tersebut. Turk dan Virgil bersiap di mesin pengebor. Basher bertugas untuk menyamar sebagai pembalap sepeda motor yang akan beraktraksi pada acara tersebut. Ocean bertugas untuk tetap mendampingi para pejudi kelas berat. Frank masih tetap asik sebagai Bandar mesin Jackpot yang akan selalu memberikan kemenangan besar-besaran kepada pemainnya. Yen menyamar sebagai pejudi dengan membawa uang yang banyak. Sedangkan Rusty yang seharusnya bermain menjemput Reuben yang telah sembuh untuk ikut main di acara pembukaan tersebut.
Perihal eksistensi kerjasama itu masih tetap terjaga saat mereka mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik yaitu membuat Bank merasa menjadi orang yang tudak mempunyai apapun. Seperti kaburnya para undangan yang hadir dalam pesta pembukaan hotel tersebut, termasuk koleksi berliannya yang hilang ditarik oleh sebuah helicopter yang dikemudikan oleh Basher dan Linus.
Penyikapan perihal “Eksistensi Kerjasama” pada masing-masing cerita film tersebut merupakan langkah selanjutnya yang harus dilakukan agar tulisan ini terasa lebih sempurna aspek perbandingannya. Perihal tersebut hadir di masing-masing cerita sebagai motor penggerak cerita secara keseluruhan. Mulai dari film The Italian Job yang bergerak dari kegiatan yang mencuri dilakukan secara bersama-sama, selanjutnya di antara mereka ada yang bersikap egois dan membuyarkan segala impian mereka termasuk timbulnya suatu dendam. Sehingga “kerjasama” harus ditegakkan kembali oleh kelompok tersebut yang merasa telah dikhianati oleh seorang yang egois pada waktu itu. Hal itu dilakukan untuk memperoleh hak mereka yang telah hilang oleh keegoisan seorang. Sedangkan pada cerita film Ocean Thirteen kerjasama dilakukan kembali saat sahabat mereka dikhianati oleh seseorang yang mengambil keuntungan tersendiri. Parahnya lagi hal itu membuat sakit salahsatu anggota tersebut. Sehingga sisa dari mereka berkerjasama untuk membalas dendam sahabat mereka yang telah dikhianati hingga jatuh sakit itu.
Daftar Pustaka
Ajidarma, Seno Gumira. 1997. Ketika Jurnalisme Dibungkam Sastra Harus Berbicara,.  Yogyakarta: Bentang.
Damono, Sapardi Djoko. 2005. Pegangan Penelitan Sastra Bandingan. Jakarta: Pusat Bahasa.
-------------------------------. 2009. Sastra Bandingan: Pengantar Ringkas. Jakarta: Editum Kompleks Dosen UI.
Darma, Budi. 2004. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Pusat Bahasa.
Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Penelitian sastra. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Teeuw, A. 1985. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: PT. Pustaka Jaya.

1 komentar: