SEJARAH SASTRA
A. Pengertian
Sejarah sastra sebagai ilmu yang menyelidiki perkembangan cipta sastra sejak awal pertumbuhan hingga perkembangannya sekarang. Ilmu ini juga mengkaji sastra dengan menggunakan hal-hal yang berasal dari luar sastra. Contoh: Peristiwa kehidupan politik atau sosial budaya dan mempunyai pengaruh terhadap karya sastra. Hal ini tentu tidak dapat dilepaskan dari pembicaraan mengenai upaya menyusun periodesasi sejarah sastra sebagai salah satu kegiatan dalam pengkajian sejarah sastra. Ilmu ini juga mengadakan kajian terhadap genre sastra, lahirnya terhadap suatu gerakan sastra, perkembangan suatu aliran dan pengaruh sastra lama dan sastra asing terhadap sastra modern dan kajian tentang gaya bahasa.
Terkait dengan periodesasi sastra, sejarah sastra mempunyai rincian antara lain periodesasi sastra itu untuk perbaikan waktu dalam perkembangan sastra dan perkembangan-perkembangan seperti timbul dan tenggelamnya suatu genre sastra, lalu terdapat sejarah perkembangan roman, novel, cerpen, puisi, dan drama. Selanjutnya terdapat proses lahirnya suatu gerakan atau angkatan dalam sastra, ada juga perkembangan aliran-aliran yang ada pada suatu periode untuk suatu angkatan. Hingga terdapat perkembangan sastra lama dan sastra asing terhadap sastra modern (sastra nasional) pertumbuhan dan perkembangan gaya bahasa.
B. Hubungan sejarah sastra dan teori sastra
Perkembangan sejarah sastra banyak memerlukan bahan pengetahuan tentang teori sastra. Pembicaraan tentang angkatan, misalnya tidak akan terlepas dari pembicaraan tentang gaya bahasa, aliran, genre sastra, latarbelakang cerita, tema, dan sebagainya. Hal-hal yang disebutkan terakhir ini mirip unsur-unsur yang terdapat dalam karya sastra dan dibicarakan dalam teori sastra.
Sebalikanya teori sastra pun memerlukan bahan hasil pengkajian sejarah sastra tentang gaya bahasa atau aliran-aliran, tidak dapat dilepaskan dari perkembangan sastra secara keseluruhan. Hal yang lain juga dibahas adalah suatu pengertian, konsep, prinsip, kategori serta kriteria dalam kritik sastra besar yang berkemungkinan mengalami perubahan dan perkembangan sesuai dengan kenyataan yang ada dalam sejarah sastra. Contoh : Definisi puisi yang lama ternyata banyak yang tidak sesuai dengan kenyataan puisi yang sekarang, hal itu terjadi karena sejarah sastra telah membuktikan bahwa puisi atau karya sastra pada umumnya terus mengalami perubahan dan perkembangan.
C. Hubungan Sejarah sastra dan kritik sastra
Dalam kerjanya, pengkajian sejarah sastra tidak dapat dilepaskan dari pengkajian kritik sastra. Dalam kenyataannya sejarah sastra tidak terhitung berpa jumlah karya sastra yang pernah dipublikasikan. Pengkajian sejarah sastra tidak mungkin memuat semua karya sastra yang pernah terbit, tapi dibatasi pada karya-karya tertentu saja. Untuk memilih dan menetukan karya sastra yang akan dijadikan objek kajian, diperlukan pengkajian kritik sastra. Tugas kritik sastra adalah menilai bobot kesasusastraan suatu cipta sastra, dan selanjutnya karya tersebut ditempatkan dalam kerangka sejarah sastra. Sebalikanya kritik sastra pun memerlukan hasil pengkajian sejarah sastra, dengan bantuan sejarah sastra, maka kritik atau suatu cipta sastra tidak munkin dari konteks sejarah terciptanya suatu karya sastra tertentu.
D. Hubungan kritik dan teori sastra
Sangat jelas usaha kritik sastra tidak akan berhasil tanpa dilandasi oleh dasar-dasar pengetahuan tentang teori sastra. Jika seseorang akan mengadakan suatu telaah terhadap novel, maka ia harus memiliki dasar pengetahuan tentang apa yang disebut novel dan unsur – unsur yang terkandung di dalamnya. Seperti tema, latar, perwatakan, dan lain-lain. Dapat dikatakan bahwa teori sastra merupakan modal pelaksanaan kritik sastra.
Sebaliknya teori sastra pun memerlukan bantuan kritik sastra. Bahkan sebenarnya kritik sastra merupakan pangkal teori sastra. Teori harus disusun berdasarkan karya sastra konkret. Teori tanpa data merupakan teori yang kosong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar