Hear U'r God

Hear U'r God
Sebuah potret atas ilham-ilham yang akan Allah berikan pada kita untuk kekuatan kita menempuh hidup di dunia ini. Dengarkan baik-baik setiap dengungan nadanya, intonasinya, dan warnanya yang membentuk suatu kesatuan petunjuk kebenarannya..

Selasa, 28 Juni 2011

FUNGSI KRITIK FILSAFAT & PROBLEMA SOSIAL

LATAR BELAKANG MASALAH.
Kerapkali ilmu filsafat dipandang sebagai ilmu yang abstrak dan berada di awang-awang saja, padahal ilmu filsafat itu dekat dan berada dalam kehidupan kita sehari-hari. Benar, filsafat bersifat tidak konkrit, karena menggunakan metode berpikir sebagai cara pergulatannya dengan realitas hidup kita. Karena sifatnya yang tidak konkrit inilah, filsafat selalu menciptakan sebuah pergulatan dalam pemikiran sehingga orang-orang yang menganggap sebuah teori itu tidak benar. Maka orang itu bisa melakukan sebuah kritik terhadap suatu pemikiran yang telah ada dengan cara menunjukan hasil penemuannya yang baru, sehingga di sini peranan filsafat sebagai ilmu kritik sangatlah terlihat.
Bahwa suatu kritik modern itu lahir dari perjuangan melawan absolutisme suatu negara; sebagai bagian dari cabang hubungan massa industri sastra? Bagaiman mungkin bentuk-bentuk suatu kritik yang dihasilkan dalam konstek “lingkup publik” maka dengan tegas kita akan menempatkan kecendrungan-kecendrungan modern new criticism & konstruksi di dalam suatu perspektif sosial dan historis yang sudah ada. Sering sekali di sini filsafat dijadikan suatu problema sosial oleh suatu negara, karena pada dahulunya filsafat dianggap kurang. Tapi hal itu semua pernyataan-pernyataan yang terjadi mengalahkan kebiasaan-kebiasaan kita dahulu dan malah menyalahkan apa yang telah kita pegang teguh selama ini.

RUMUSAN MASALAH.
Ø  Bagaimanakah latar belakang aliran ini muncul?
Ø  Siapakah tokoh-tokoh yang menganut paham/aliran ini?
Ø  Apa yang menjadi konsep dasar dari aliran ini?
Ø  Apa pengaruh dari aliran ini terhadap ilmu psikologi dan kehidupan masyarakatnya? 

TUJUAN PENULISAN MAKALAH.
Makalah ini diharapkan mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul sebagai akibat adanya teori kritis yang tidak henti-hentinya mengkritisi suatu ideologis secara analisis.
Makalah ini juga diharapkan mampu menjabarkan secara analisis fungsi dari kritik filsafat yang muncul akibat penilaian salah terhadap suatu ideologis yang tidak sesuai dengan hati manusia. Sehingga menimbulkan suatu konsepsi yang salah dan berujung pada munculnya problema sosial di kalangan masyarakat.

ISI MAKALAH.
LATAR BELAKANG ALIRAN.
Pada dasarnya dalam kajian ilmu filsafat harus mempelajari dan mengerti tentang fungsi kritik filsafat dan problema sosial yang ada di masyarakat sekeliling kita. Agar setiap orang itu dapat memahami betul fungsi kritik filsafat & problema sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Teori kritis merupakan termasuk aliran Neomarxisme yang muncul dari lingkungan Institute Of Social Reserch Universitas Frankfurt. Teori kritik ini dipelopori oleh Felix Weill. Walaupun pada awalnya menjadikan pemikiran Marx sebagai titik tolak pemikiran sosialnya. Akan tetapi, seperti yang pernah ditulis di atas bahwa kritik ini tetap mengambil semangat dan alur pemikiran filosofis idealisme Jerman, yang dimulai dari pemikiran kritisisme ideal Immanuel Kant sampai pada puncak pemikiran kritisisme historis dialektisnya Hegel.

TOKOH-TOKOH.
Perkembangan Teori Kritis semakin nyata, ketika aliran Frankfurt dipimpin oleh Max Horkheimer dan mempunyai anggota Friederick Pollock (ahli Ekonomi), Adorno (musikus, sastrawan dan psikolog), H. Marcuse (murid Heidegger yang fenomenolog), Erich Fromm (psikoanalis), Karl August Wittfogel (sinolog), Walter Benjamin (kritikus sastra) dan lainnya.
Adorno bernama lengkap Theodor Wiesengrund Adorno ini dilahirkan di Frankfurt pada tahun 1903. Dia adalah seorang filosof, komposer, penulis essay, dan teoritisi sosial. Pada usia lima belas, Adorno mengikuti pertemuan studi mingguan bersama Siegfried Kracauer, yang diakuinya jauh lebih berpengaruh pada perkembangan intelektualnya daripada guru-gurunya di bangku kuliah. Pada tahun 1921, Adorno belajar di universitas di Frankfkurt, memelajari filsafat, sosiologi, musik, dan psikologi. Di bangku kuliah, dia bertemu dan bersahabat dengan Max Horxheimer dan Walter Benjamin. bergabung dengan Horkheimer di Institut Penelitian Sosial yang didirikan pada tahun 1924, yang kemudian dirujuk sebagai Mazhab Frankfurt. Lembaga ini bertujuan menggabungkan filsafat dan ilmu sosial menjadi teori sosial kritis.
Jurgen Habermas dilahirkan pada 18 Juni 1929 di Dusseldorf. Dia dibesarkan di lingkungan Protestan dimana kakeknya adalah direktur seminari di Gummersbach. Belajar di universitas Gottingen dan Zurich, Habermas meraih gelar doktor di bidang filsafat dari universitas Bonn pada tahun 1954 dengan disertasi berjudul Das Absolute und die Geschichte Von der Zwiespältigkeit in Schellings Denken (Yang absolut dan sejarah: tentang kontradiksi dalam pemikiran Schelling). Pada tahun 1956, Habermas belajar filsafat dan sosiologi dibawah bimbingan teoritisi kritis Max Horkheimer dan Theodor Adorno di Institut Penelitian Sosial Frankfurt.
Pemikiran Habermas berbicara tentang pengembangan konsep nalar yang lebih komprehensif, yakni nalar yang tidak tereduksi pada instrumen teknis dari subjek individu, dalam pengertian monad, yang kemudian memungkinkan terbentuknya masyarakat emansipatif dan rasional.

KONSEP DASAR.
Filsafat bergulat dengan masalah-masalah dasar manusia, seakan-akan dengan sendirinya membawa sang filsuf ke pertanyaan tentang tatanan masyarakat sebagai keseluruhan. Di situlah filsafat biasanya muncul sebagai kritik. Akan tetapi kita tidak boleh mempersempit pandangan tentang filsafat. Filsafat justru cenderung dan diharapkan cenderung mempertanyakan apa saja secara kritis, jadi seluruh realitas. Usaha filsafat ini dengan sendirinya mempunyai dua arah: Filsafat harus mengkritik jawaban-jawaban yang tidak memadai dan filsafat harus ikut mencari jawaban yang benar.
Dengan demikian sikap kritis terhadap dirinya sendiri termasuk hakikat filsafat. Filsafat memang harus mencari jawaban-jawaban, tetapi jawaban-jawaban tidak pernah abadi. Karena itu filsafat tak pernah selesai dan tak pernah sampai pada akhir sebuah masalah. Masalah-masalah filsafat adalah masalah manusia sebagai manusia, dank arena manusia di satu pihak tetap manusia, tetapi di lain pihak berkembang dan berubah. Masalah-masalah baru filsafat adalah masalah-masalah lama manusia. Dalam hal ini secara prinsipiil pemiliham metode tidak penting-asal metode yang dipilih dipertanggungjawabkan dan terbuka bagi kritik. Pemutlakan satu metode akan merupakan kematian filsafat sebagai ilmu kritis karena akan mentabukan pertanyaan-prtanyaan yang tidak lewat sensor metode itu.
Dengan demikian filsafat adalah seni kritik. Bukan seakan-akan ia membatasi diri pada destruksi, atau seakan-akan takut untuk membawa pandangan positifnya sendiri. Melainkan kritis dalam arti bahwa filsafat tidak pernah puas diri, tidak pernah membiarkan sesuatu sebagai sudah selesai, tidak pernah memotong perbincangan, selalu bersedia, bahkan senang, untuk membuka kembali perdebatan, selalu secara hakiki bersifat dialektis dalam arti bahwa setiap kebenaran menjadi lebih benar dengan setiap putaran tesis-antitesis dan antitesisnya antitesis.
Yang menjadi benang merah ideologi yang menantang filsafat ialah kemutlakan yang melekat pada tuntuntannya. Ideologi menuntut yang tidak boleh dipertanyakan. Padahal, filsafat secara hakiki menuntut pertanggungjawaban. Maka terhadap segala bentuk ideologi filsafat merupakan ilmu yang tidak sopan, yang tidak mau menunjukan hormat. Objek pertama kritik ideologi filsafat adalah filsafat sendiri. Filsafat sendiri selalu berada dalam bahaya untuk dipergunakan secara ideologis.
Maka ciri khas Teori Kritis ialah bahwa yang dikritik itu bukan kekurangan-kekurangan di sana-sini, melainkan keseluruhannya. Teori khusus ini membuka irasionalitas dalam pengandaian-pengandaian sistem yang ada. Membuka bahwa sebenarnya produksi tidak untuk memenuhi kebutuhan manusia, melainkian kebutuhan manusia diciptakan, dimanipulasikan demi produksi. Selanjutnya teori kritis ini berharap bahwa apabila rasionalitas semu sistem itu sudah robek, maka kontradiksi-kontradiksi yang tampak jelas, dapat merangsang pematahan belenggu dan membebaskan manusia ke arah kemanusiaan yang sebenarnya.
Teori Kritis aliran Frankurt tidak mau membebek pada Karl Marx. Kelemahan banyak aliran Marxisme ialah bahwa mereka begitu saja menjiplak hasil-hasil analisa Karl Marx dan menerapkannya pada masyarakat sekarang. Padahal masyarkat yang dianalisa Marx adalah masyarakat seratus dua puluh tahun yang lalu. Oleh karena itu analisa-analisa Marxis sering lebih bersifat dogma daripada ilmu. Teori kritis mengadakan analisis baru terhadap masyarakat yang dipahami sebagai ”masyarakat kapitalis tua”. Ketajaman analisa itu diakui juga oleh banyak pihak yang berbeda pandangannya. Yang dihangatkan kembali dalam Teori Kritis bukanlah teori Marx yang usang, melainkan maksud dasar Marx, yaitu pembebasan manusia dari segala belenggu pengisapan dan penindasan.

PENGARUH TERHADAP KEHIDUPAN MASYARAKAT.
Ciri khas filsafat kritis adalah bahwa ia selalu berkaitan erat dengan kritik terhadap hubungan-hubungan sosial yang nyata. Pemikiran kritis merefleksikan masyarakat serta dirinya sendiri dalam konteks dialektika struktur-struktur penindasan dan emansipasi. Filsafat ini tidak mengisolasikan diri dalam menara gading teori murni, seakan-akan filsafat dapat secara netral menganalisis hakikat manusia dan masyarakat tanpa sekaligus terlibat di dalamnya. Pemikiran kritis merasa diri bertanggungjawab terhadap keadaan sosial yang nyata.
Filsafat diharapkan cenderung mempertanyakan apa saja secara kritis, jadi seluruh realitas. Usaha filsafat ini dengan sendirinya mempunyai dua arah: Filsafat harus mengkritik jawaban-jawaban yang tidak memadai dan filsafat harus ikut mencari jawaban yang benar seputar masalah yang ada di masyarakat. Jadi intinya, filsafat selain mengkritisi sistem yang sudah ada, juga ikut memperbaikinya. Termasuk memperbaiki pola pikir masyarakat yang mungkin terlanjur terjerembab dalam pola pikir yang salah.
Dengan demikian filsafat mempunyai tempat baik dalam kehidupan rohani masyarakat, maupun dalam lingkungan akademik maupun secara spesifik di antara ilmu-ilmu lain. Dalam kehidupan rohani masyarakat filsafat membantu menjernihkan duduk permasalahan, membantu menyingkirkan tawaran-tawaran ideologis yang palsu, tidak membiarkan prasangka-prasangka memantapkan diri.
Sebagai suatu teori yang kritis, maka teori aliran Frankurt ini dikembangkan oleh Horkheimer dan Adorno mau menciptakan kesadaran yang kritis: Teori Kritis pada hakikatnya mau menjadi Aufklarung atau yang kita sebut sebagai Pencerahan. Aufklarung itu berarti mau membuat cerah, mau menyingkap segala tabir yang menutup kenyataan yang tak manusiawi terhadap kesadaran hidup masyarakat. Teori kritis dalam hubungan ini membicarakan tentang semacam selubung menyeluruh yang membutakan kita terhadap kenyataan yang sebenarnya dan harus disobek. Dalam masyarakat industri maju kontradiksi-kontradiksi, frustasi-frustasi, penindasan-penindasan tidak lagi tampak. Semua segi hidup masyarakat berkongkalikong menimbulkan kesan bahwa semuanya baik adanya, lancar, bermanfaat. Kesan semu itu harus terbuka.

KESIMPULAN.
Bahwa suatu kritik modern itu lahir dari perjuangan melawan absolutisme suatu negara; sebagai bagian dari cabang hubungan massa  industri sastra? Bagaimana mungkin bentuk-bentuk suatu kritik yang dihasilkan dalam konteks “lingkup publik”, maka dengan tegas kita akan menempatkan kecendrungan-kecendrungan modern new criticism & kontruksi di dalam suatu perspektif sosial dan historis yang sudah ada. Sering sekali di sini filsafat dijadikan suatu problema sosial oleh suatu negara. Karena para dahulunya filsafat dianggap kurang tapi hal itu semua pernyataan-pernyataan yang terjadi mengalahkan kebiasaan-kebiasaan kita dahulu dan malah menyalahkan apa yang telah kita pegang teguh selama ini.
Filsafat adalah ilmu kritis. Filsafat adalah refleksi. Filsafat berpegang pada nilai rasionalitas dan prinsip universalisasi. Rasionalitas dalam arti: Filsafat menuntut pertanggungjawaban terhadap klaim-klaim dalam bidang kognitif, normative, dan estetik. Filsafat menyediakan sarana untuk memungkinkan diskusi tentang pertanggungjawaban itu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar