Strukturalis Amerika oleh Leonard Bloomfield
Aliran strukturalis Amerika selalu dikaitkan dengan Leonard Bloomfield. Hal itu terjadi karena Leonard Bloomfield serta teman-temannya yang mengembangkan aliran ini lewat bukunya yang berjudul Language. Seperti pada umumnya, strukturalis dapat dikenakan pada semua aliran linguistik. Karena sebenaranya segala aliran linguistik pasti berusaha menjelaskan seluk-beluk bahasa berdasarkan strukturnya. Aliran ini dikembangkan sekitar tahun tiga puluhan sampai tahun lima puluhan akhir. Hal itu terjadi karena beberapa hal yaitu:
Alasan pertama. Banyak sekali bahasa Indian di Amerika yang belum diperikan. Hal itu yang dihadapi oleh para linguis di Amerika. Maka dari itu, mereka ingin memerikan bahasa-bahasa Indian itu dengan metode baru yaitu metode sinkronik. Pentingnya mencari metode baru karena cara lama yang dipakai yaitu secara historis dan diakronik sangat kurang bermanfaat. Hal itu juga ditambah dengan sangat diragukan keberhasilannya karena sejarah bahasa-bahasa Indian itu sedikit sekali diketahui. Bahkan banyak sama sekali hampir tidak diketahui.
Alasan kedua. Bloomfield menolak mentalistik sejalan dengan iklim filsafat yang berkembang pada masa itu di Amerika, yaitu filsafat behaviorisme. Maka dari itu dalam memerikan bahasa, aliran strukturalisme ini selalu mendasarkan diri pada fakta-fakta objektif yang dapat dicocokan dengan kenyataan-kenyataan yang dapat diamati. Sehingga tidak mengherankan jika masalah makna maupun arti kurang mendapat perhatian. Seperti Z. S. Harris dengan buku Structural Linguistics. Dia merupakan salah satu contoh dari linguis Amerika yang terpengaruh oleh Bloomfield dan bertindak lebih jauh lagi dengan meninggalkan makna. Mereka beranggapan bahwa hal itu dikarenakan pada cara kerja makna yang sangat bersandar pada data empirik.
Untuk alasan ketiga, karena adanya redaksi majalah Language yang diterbitkan oleh The Linguistic Society of America. Redaksi ini dijadikan sebagai wadah tempat melaporkan hasil kerja mereka.
Ciri aliran strukturalis Amerika ini adalah cara kerja mereka yang sangat menekankan pentingnya data yang objektif untuk memerikan suatu bahasa. Data dikumpulkan secara cermat sedikit demi sedikit. Bentuk-bentuk satuan bahasa diklasifikasikan berdasarkan distribusinya.
Ciri-ciri kajian bahasa sesudah era Bloomfield (post Bloomfieldian):
1. Menitikberatkan pada deskripsi bahasa
2. Mengerjakan inventarisasi dan klasifikasi bunyi-bunyi bahasa, morfem dan realisasinya dalam satuan yang lebih besar. Kegiatan ini disebut era distributionalism puncaknya adalah kegiatan Z. S. Harris atau menurut Chomsky disebut taxonomics.
3. Kurang memperhatikan makna, karena makna dianggap tidak dapat diinderakan. Pandangan ini terkenal dengan sebutan behaviorism atau antimentalism.
Aliran sesudah Bloomfield dengan para pengikutnya juga sering disebut dengan aliran taksonomi, karena aliran ini menganalisis dan mengklsifikasikan unsur-unsur bahasa berdasarkan hubungan hierarkhinya. Misalnya dalam menganalisis kalimat, digunakan metode Immedidiate Constituents Analysis untuk melihat unsur-unsur langsung yang membangun kalimat tersebut. Seperti kalimat pada diagram dibawah ini.
Kalimat andi makan nasi goreng disajikan dalam bentuk diagram di atas dengan tata urut. Dimulai dengan kata nasi dan kata goreng, kata nasi dan kata goreng digabung sehingga menjadi frase nasi goreng. Selanjutnya kata makan mengikuti frase tersebut sehingga menjadi klausa tidak lengkap. Hingga terakhir ditambahkan dengan kata andi sebagai subjek dalam klausa andi makan nasi goreng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar